Chancroid merupkan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes genital dan sifilis, chancroid juga karena faktor transmisi dan akuisisi infeksi virus HIV/AIDS. Penyakit chancroid ini awalnya ditandai dengan adanya luka terbuka (ulkus) yang terjadi pada area kelamin dan sekitarnya.
Jika penyakit ini didiamkan akan menimbulkan kompliasi seperti abses yang bertambah besar pada paha, dapat memicu infeksi dari bakteri lain, dan phimosis jika orang yang terinfeksi belum atau tidak disunat karena kulup dapat menempel pada kepala penis.
Infeksi chancroid umumnya akan menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, tapi bisa jua melalui adanya kontak dengan cairan tubuh dari luka chancroid.
Daftar Isi
Penyebab infeksi penyakit chancroid ini karena bakteri Haemophilus Ducrey yang menyerang jaringan pada area kelamin yang menyebabkan luka terbuka atau ulkus mole. Chancroid dapat terjadi pada pria ataupun wanita.
Luka ini disertai adanya darah atau cairan yang terdapat bakteri dan bisa menular melalui hubungan intim baik itu anal, oral atau vaginal. Penyakit ini juga dapat menyebar dengan melakukan kontak langsung dengan luka orang yang terinfeksi.
Gejalanya muncul mulai 4 sampai 7 hari setelah terinfeksi dan gejalanya berbeda antara pria dan wanita. Perbedaan gejala tersebut yaitu:
Pria mengalami gejala chancroid yaitu adanya benjolan kecil kemerahan yang ada pada area kelamin dan skrotum lalu berubah menjadi luka terbuka (ulkus) disertai rasa nyeri di waktu 1 sampai 2 hari.
Adanya benjolan yang terdapat pada area vagina seperti labia atau bibir vagina, anus dan paha. Jika benjolan itu berubah menjadi ulkus terasa seperti terbakar dan sakit saat hubungan intim juga pada saat buang air besar maupun kecil.
Selain gejala seperti benjolan beberapa gejala yang dialami oleh pria dan wanita seperti:
Baca juga : Penyebab, Gejala dan Pengobatan Endometriosis
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena chancorid, diantaranya:
Dalam melakukan dendiagnosis penyakit chancroid ini dokter memeriksa fisik diarea genital, juga pemeriksaan kelenjar getah bening di pangkal paha. Untuk memastikan dalam mendiagnosisnya dokter melakukan kultur (pembiakan kuman melalui media khusus) dari bakteri Haemophilus Ducreyi dari sampel cairan luka.
Dokter harus memastikan bahwa penyebab dari luka terbuka atau ulkus mole itu akibat dari bakteri Haemophilus Ducreyi bukan bakteri sifilis atau herpes simplex.
Diagnosis penunjang juga dapat dilakukan dengan memeriksa cairan nanah dari luka menggunakan mikroskop atau juga melalui pembiakkan kuman pada media khusus (kultur) dari sampel cairan luka.
Selain dari pemeriksaan untuk chancroid, dokter juga harus memastikan luka terbuka pada area kelamin tidak disebabkan oleh kondisi lainnya.
Beberapa cara yang disarankan sebagai upaya untuk mencegah penyakit menular seksual chancroid ini yaitu:
Jika penyakit chancroid ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka akan terjadi komplikasi serius seperti berikut:
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam upaya penyembuhan penyakit chancroid yaitu:
Setelah melakukan pengobatan gejalanya biasanya berkurang setelah 3 sampai 7 hari, untuk masa penyembuhannya terantung dari tingkat besarnya luka. Luka yang cukup besar membutuhkan waktu lebih dari 2 minggu sampai ia sembuh.
Bekas luka akibat penyakit chancroid ini dapat hilang jika pengobatannya dilakukan dengan benar.