Kanker vulva merupakan jenis kanker yang terjadi pada permukaan luar genitalia wanita. Vulva sendiri adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan juga vagina, termasuk klitoris dan juga labia.
Penyakit kanker vulva ini pada umumnya terbentuk sebagai benjolan atau pun luka pada vulva yang sering menyebabkan adanya gatal. Segala usia bisa terkena kanker vulva, namun lebih sering didiagnosis pada usia tua.
Umumnya, penyakit kanker vulva ini lebih sering menyerang wanita yang telah mengalami menopause, meskipun juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda.
Ditahun 20023 ini diperkirakan jumlah wanita yang didiagnosis dengan penyakit kanker vulva mencapai lebih dari 400 kasus. Rata-rata usia saat seseorang didiagnosis dengan kondisi ini adalah 69 tahun.
Daftar Isi
Vulva adalah bagian terluar dari alat kelamin wanita yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
Pada saat konsultasi, dokter akan menanyakan gejala, riwayat penyakit dan juga riwayat hubungan seksual. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pada panggul untuk melihat adakah kelainan di vulva.
Selain itu, untuk mendiagnosis suatu kanker vulva, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:
Wanita harus lebih diperhatikan gejala apa yang sedang dirasakan pada area sekitar genitalnya, terlebih jika gejala yang muncul terasa mengganggu.
Termasuk gejala dari penyakit kanker vulva dimana wanita mungkin akan merasakan gejala seperti:
Penting untuk diingat bahwa vulva sulit diperiksa sendiri. Jika Anda mengalami nyeri pada area genital atau menemukan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kelamin terdekat.
Setelah hasil pemeriksaan selesai dokter akan menentukan pada stadium berapa kanker vulva, yang diderita pasien.
Penentuan stadium ini akan digunakan oleh dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat. Berikut ini stadium pada kanker vulva:
Pada stadium 1, terdapat tumor kecil di vulva atau area di antara vagina dan juga anus. Kanker vulva stadium 1 belum menyebar ke kelenjar getah bening atau pun organ lainnya di tubuh.
Tumor telah berkembang dan juga menyebar ke organ disekitarnya, seperti uretra, vagina dan juga anus.
stadium 3.
Penyebaran kanker sudah semakin meluas, mulai dari uretra, vagina, kandung kemih hingga kelenjar getah bening.
Pada stadium ini, kanker telag menyebar ke banyak kelenjar getah bening, bagian atas uretra atau vagina, kandung kemih dan juga tulang panggul. Pada stadium 4 ini juga, kemungkinan kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya yang jauh dari vulva.
Tentunya penyakit kanker vulva ini dapat menyebabkan terjadinya kompliksi seperti penyebaran sel-sel kanker ke organ lainnya. Selain itu juga, kanker vulva yang sudah berhasil diangkat masih bisa menyerang kembali.
Maka dari itu, pasien tetap perlu melakukan pemeriksaan secara berkala agar perkembangan penyakit bisa diketahui.
Pemeriksaan rutin yang disarankan adalah pemeriksaan panggul setiap 3 atau 6 bulan pada 2 tahun pertama, dan juga setiap 6 atau 12 bulan pada 3-5 tahun berikutnya. Dokter pun akan menyarankan pasien tersebut untuk melakukan skrining kanker.
Sama seperti kanker lainnya, kanker vulva tidak selalu dapat dicegah. Tetapi, untuk menghindari faktor risikonya, dapat dengan tidak merokok, mengurangi risiko untuk terinfeksi HPV dengan cara menerapkan perilaku seks yang sehat dan juga menjalani vaksinasi HPV.
Selain itu juga, menjalani pemeriksaan kolposkopi secara rutin untuk mendeteksi penyakit di vulva dan juga kandungan yang dapat berkembang menjadi kanker vulva.
Pengobatan penyakit kanker tergantung dari seberapa parah tingkat stadiumnya juga tergantung dari kondisi dan saran yang tepat dari dokter.
Operasi pembedahan merupakan metode pengobatan yang paling umum untuk menangani kanker vulva. Tujuannya adalah untuk sepenuhnya menghilangkan kanker sambil tetap mempertahankan fungsi seksual. Berbagai jenis operasi termasuk:
Metode pengobatan yang menggunakan sinar-X atau sumber energi tinggi lainnya untuk membunuh sel kanker. Salah satu metode yang umum digunakan dalam pengobatan kanker vulva adalah terapi radiasi sinar eksternal (EBRT).
Dalam EBRT, mesin khusus digunakan untuk mengarahkan radiasi melalui kulit ke area yang menjadi sasaran kanker.
Terkadang, terapi radiasi dan kemoterapi diberikan secara bersamaan, dikenal sebagai kemoradiasi.
Kemoterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan obat untuk menarget sel kanker di seluruh tubuh. Dokter yang menangani dapat menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah atau otot, atau memberikan obat dalam bentuk pil yang dapat diminum.
Dalam beberapa kasus, pasien juga dapat menerima lotion yang dioleskan langsung ke vulva. Pendekatan kemoterapi ini bertujuan untuk mengobati kanker secara lebih spesifik.
Imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh Anda mengidentifikasi sel kanker dan melawannya dengan lebih efektif. Pengobatan ini bisa menggunakan krim imiquimod.
Jika seseorang menderita kondisi atau penyakit tertentu, segera konsultasikan dengan dokter terkait seberapa besar untuk risiko terkena kanker vulva.
Sumber: