gonore dan infertilitas
Bahaya Gonore dan Dampaknya Bagi Kesuburan
30 November 2023
bahaya gonore pada ibu hamil
Bahaya Gonore pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
14 Desember 2023

Kanker vulva merupakan jenis kanker yang terjadi pada permukaan luar genitalia wanita. Vulva sendiri adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan juga vagina, termasuk klitoris dan juga labia.

Penyakit kanker vulva ini pada umumnya terbentuk sebagai benjolan atau pun luka pada vulva yang sering menyebabkan adanya gatal. Segala usia bisa terkena kanker vulva, namun lebih sering didiagnosis pada usia tua.

Umumnya, penyakit kanker vulva ini lebih sering menyerang wanita yang telah mengalami menopause, meskipun juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda.

Ditahun 20023 ini diperkirakan jumlah wanita yang didiagnosis dengan penyakit kanker vulva mencapai lebih dari 400 kasus. Rata-rata usia saat seseorang didiagnosis dengan kondisi ini adalah 69 tahun.

Apa Itu Vulva?

anatomi vulva

Vulva adalah bagian terluar dari alat kelamin wanita yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

  • Labia mayora yaitu dua lipatan kulit (daging) besar atau bibir vagina.
  • Labia minora yaitu lipatan kulit yang lebih kecil yang terletak di dalam labia mayora, yang mengelilingi lubang uretra dan vagina.
  • Ruang depan atau area di mana vagina terbuka.
  • Klitoris yaitu benjolan kecil dari jaringan saraf yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.
  • Preputium atau lipatan kulit yang dibentuk oleh labia minora untuk menutupi klitoris.
  • Fourchette atau daerah di bawah lubang vagina di mana labia minora bertemu.
  • Uretra atau saluran yang menghubungkan ke kandung kemih.

Jenis Kanker Vulva

  • Sarkoma adalah jenis kanker vulva yang langka dan dimulai pada sel lemak otot dan jaringan lain di bawah kulit.
  • Karsinoma sel skuamosa (SCC) merupakan jenis kanker vulva yang paling umum. Kanker ini bermula pada sel tipis dan datar (skuamosa) yang melapisi vulva.
  • Adenokarsinoma merupakan bentuk langka lain dari kanker vulva yang berkembang dari sel kelenjar (penghasil lendir) di kelenjar vulva. Karsinoma sel basel (BCC) adalah jenis kanker vulva yang sangat langka dan terjadi pada sel tinggi (basal) di lapisan bawah kulit.
  • Melanoma vulva (mukosa) berasal dari sel yang memberi warna pada kulit (melanosit), yang juga ditemukan di lapisan vulva. Melanoma vulva tidak terkait dengan paparan berlebihan terhadap radiasi UV dari matahari.

Diagnosis Kanker Vulva

Pada saat konsultasi, dokter akan menanyakan gejala, riwayat penyakit dan juga riwayat hubungan seksual. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pada panggul untuk melihat adakah kelainan di vulva.

Selain itu, untuk mendiagnosis suatu kanker vulva, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:

  • Kolposkopi yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat keberadaan sel abnormal di vagina, vulva dan juga leher rahim.
  • Biopsi kulit, pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan penyebaran sel kanker di kelenjar getah bening dengan cara mengambil sampel jaringan.
  • Apabila kanker diduga telah menyebar ke organ lainnya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penyebaran kanker ke organ lainnya. Pemeriksaan lanjutan lainnya dilakukan dengan rontgen, CT scan, PET scan atau pun MRI.

Gejala yang Mungkin Saja Dirasakan

Wanita harus lebih diperhatikan gejala apa yang sedang dirasakan pada area sekitar genitalnya, terlebih jika gejala yang muncul terasa mengganggu.

Termasuk gejala dari penyakit kanker vulva dimana wanita mungkin akan merasakan gejala seperti:

  • Sensasi gatal, terbakar, atau perih, serta mungkin nyeri pada vulva.
  • Keluarnya darah, nanah, atau cairan lain dari lesi atau titik sakit di vulva.
  • Pembengkakan atau kekerasan pada kelenjar getah bening di daerah selangkangan.
  • Keberadaan benjolan, nyeri, pembengkakan, atau pertumbuhan yang menyerupai kutil di vulva.
  • Perubahan pada kulit vulva, seperti bercak yang menebal dan menonjol, mungkin dengan warna merah, putih, atau coklat tua.

Penting untuk diingat bahwa vulva sulit diperiksa sendiri. Jika Anda mengalami nyeri pada area genital atau menemukan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kelamin terdekat.

Stadium Kanker Vulva

stadium kanker vulva
Stadium kanker vulva

Setelah hasil pemeriksaan selesai dokter akan menentukan pada stadium berapa kanker vulva, yang diderita pasien.

Penentuan stadium ini akan digunakan oleh dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat. Berikut ini stadium pada kanker vulva:

Stadium 1

Pada stadium 1, terdapat tumor kecil di vulva atau area di antara vagina dan juga anus. Kanker vulva stadium 1 belum menyebar ke kelenjar getah bening atau pun organ lainnya di tubuh.

Stadium 2

Tumor telah berkembang dan juga menyebar ke organ disekitarnya, seperti uretra, vagina dan juga anus.
stadium 3.

Stadium 3

Penyebaran kanker sudah semakin meluas, mulai dari uretra, vagina, kandung kemih hingga kelenjar getah bening.

Stadium 4

Pada stadium ini, kanker telag menyebar ke banyak kelenjar getah bening, bagian atas uretra atau vagina, kandung kemih dan juga tulang panggul. Pada stadium 4 ini juga, kemungkinan kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya yang jauh dari vulva.

Komplikasi Akibat Kanker Vulva

Tentunya penyakit kanker vulva ini dapat menyebabkan terjadinya kompliksi seperti penyebaran sel-sel kanker ke organ lainnya. Selain itu juga, kanker vulva yang sudah berhasil diangkat masih bisa menyerang kembali.

Maka dari itu, pasien tetap perlu melakukan pemeriksaan secara berkala agar perkembangan penyakit bisa diketahui.

Pemeriksaan rutin yang disarankan adalah pemeriksaan panggul setiap 3 atau 6 bulan pada 2 tahun pertama, dan juga setiap 6 atau 12 bulan pada 3-5 tahun berikutnya. Dokter pun akan menyarankan pasien tersebut untuk melakukan skrining kanker.

Pencegahan Kanker Vulva

Sama seperti kanker lainnya, kanker vulva tidak selalu dapat dicegah. Tetapi, untuk menghindari faktor risikonya, dapat dengan tidak merokok, mengurangi risiko untuk terinfeksi HPV dengan cara menerapkan perilaku seks yang sehat dan juga menjalani vaksinasi HPV.

Selain itu juga, menjalani pemeriksaan kolposkopi secara rutin untuk mendeteksi penyakit di vulva dan juga kandungan yang dapat berkembang menjadi kanker vulva.

Pengobatan Kanker Vulva

pengobatan kanker vulva

Pengobatan penyakit kanker tergantung dari seberapa parah tingkat stadiumnya juga tergantung dari kondisi dan saran yang tepat dari dokter.

Operasi atau Pembedahan

Operasi pembedahan merupakan metode pengobatan yang paling umum untuk menangani kanker vulva. Tujuannya adalah untuk sepenuhnya menghilangkan kanker sambil tetap mempertahankan fungsi seksual. Berbagai jenis operasi termasuk:

  • Operasi laser untuk membuat sayatan tanpa pendarahan pada jaringan atau menghilangkan lesi permukaan yang bersifat kanker.
  • Eksisi lokal untuk mengangkat kanker bersama sejumlah kecil hingga besar jaringan normal di sekitarnya. Terkadang, kelenjar getah bening yang berdekatan juga diangkat untuk pemeriksaan sel kanker atau pengangkatan kelenjar getah bening jika ada indikasi kanker.
  • Eksenterasi panggul yang melibatkan pengangkatan rektum, kandung kemih, leher rahim, vagina, ovarium, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Selama prosedur ini, dokter dapat membuat bukaan untuk memungkinkan aliran urin dan tinja ke dalam kantong penampung.
  • Vulvektomi sebagai pengangkatan sebagian atau seluruh vulva dan mungkin beberapa kelenjar getah bening yang terdekat.

Terapi Radiasi

Metode pengobatan yang menggunakan sinar-X atau sumber energi tinggi lainnya untuk membunuh sel kanker. Salah satu metode yang umum digunakan dalam pengobatan kanker vulva adalah terapi radiasi sinar eksternal (EBRT).

Dalam EBRT, mesin khusus digunakan untuk mengarahkan radiasi melalui kulit ke area yang menjadi sasaran kanker.

Terkadang, terapi radiasi dan kemoterapi diberikan secara bersamaan, dikenal sebagai kemoradiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan obat untuk menarget sel kanker di seluruh tubuh. Dokter yang menangani dapat menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah atau otot, atau memberikan obat dalam bentuk pil yang dapat diminum.

Dalam beberapa kasus, pasien juga dapat menerima lotion yang dioleskan langsung ke vulva. Pendekatan kemoterapi ini bertujuan untuk mengobati kanker secara lebih spesifik.

Imunoterapi

Imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh Anda mengidentifikasi sel kanker dan melawannya dengan lebih efektif. Pengobatan ini bisa menggunakan krim imiquimod.

Jika seseorang menderita kondisi atau penyakit tertentu, segera konsultasikan dengan dokter terkait seberapa besar untuk risiko terkena kanker vulva.

konsultasi dokter online gratis
Konsultasi dokter online gratis

Sumber:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan pelayanan terbaik

X
konsultasi dokter
klinik kelamin cikarang