Benarkah herpes kelamin bisa menular tanpa hubungan seks? Pelajari cara penularannya dan bagaimana melindungi diri dari infeksi ini!
Herpes kelamin adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang sering menimbulkan kekhawatiran.
Penyakit ini akibat infeksi virus herpes simplex (HSV), yang terdiri dari dua jenis, yaitu HSV-1 dan HSV-2.
Banyak orang mengira herpes kelamin hanya bisa menular melalui hubungan seksual, tetapi benarkah demikian? Mari kita bahas lebih lanjut!
Daftar Isi
Herpes kelamin umumnya menular melalui kontak langsung dengan kulit atau cairan tubuh seseorang yang terinfeksi, terutama saat terjadi hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.
Namun, virus herpes juga bisa menular tanpa adanya hubungan seksual secara langsung.
Penularan penyakit herpes ini tidak hanya melalui hubungan seks dengan orang yang sudah terinfeksi. Namun juga bisa menular melalui beberapa cara, seperti:
Virus herpes dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan luka atau lepuhan yang terbuka, bahkan tanpa adanya hubungan intim.
Misalnya, jika tangan menyentuh area yang terinfeksi lalu menyentuh bagian tubuh lain, risiko penularan bisa meningkat.
Meskipun jarang, herpes bisa menyebar melalui penggunaan barang pribadi bersama, seperti handuk, pisau cukur, atau pakaian dalam yang terkontaminasi virus.
HSV-1 yang sering menyebabkan herpes oral bisa menyebar ke area genital melalui seks oral.
Jika seseorang memiliki luka herpes pada bibir dan melakukan kontak dengan alat kelamin pasangan, virus bisa berpindah dan menyebabkan herpes kelamin.
Ibu hamil yang terinfeksi herpes kelamin berisiko menularkan virus ke bayinya saat persalinan normal atau herpes neonatal dan bisa berbahaya bagi bayi yang baru lahir.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi herpes karena virus ini bisa tetap dorman (tidak aktif) dalam tubuh untuk waktu yang lama.
Namun, herpes tetap bisa menular meskipun seseorang tidak menunjukkan gejala, melalui fenomena yang disebut shedding virus atau pelepasan virus tanpa adanya luka yang terlihat.
Meskipun tidak 100% efektif, kondom dapat mengurangi risiko penularan herpes kelamin.
Jika seseorang memiliki luka herpes yang aktif, sebaiknya hindari kontak langsung untuk mencegah penyebaran.
Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk atau pakaian dalam dengan orang lain.
Kalau kamu atau pasangan terinfeksi herpes, penggunaan obat antivirus seperti asiklovir dapat membantu mengurangi risiko penularan.
Baca juga: Pengobatan herpes di bekasi
Herpes kelamin memang lebih sering menular melalui hubungan seksual, tetapi bukan satu-satunya cara penularan.
Kontak kulit ke kulit, berbagi barang pribadi, serta transmisi dari ibu ke bayi juga bisa menjadi jalur penularan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara pencegahan dan menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi herpes kelamin.
Jika memiliki gejala herpes atau ingin melakukan pemeriksaan, segera konsultasikan ke dokter kulit kelamin terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Klinik Raphael menyediakan layanan kesehatan yang profesional dan terpercaya untuk membantu meredakan gejala herpes kelamin ini.
Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter kami agar mendapatkan solusi terbaik untuk kesehatanmu!