Candidiasis oral atau oral thrush adalah infeksi jamurCandida albicans (C. albicans) pada mulut yang dapat menyebabkan munculnya lesi berwarna putih. Jaringan yang tidak normal atau lesi ini biasanya ada di area lidah atau pipi bagian dalam.
Selain itu jamur ini juga dapat tinggal di dalam tubuh lainnya yaitu tenggorokan, usus dan vagina tanpa menimbulkan gejala. Candidiasis di mulut dan tenggorokan disebut juga kandidiasis sariawan atau oral thrush.
Ada juga candidiasis esofagus berada di kerongkongan (tabung yang menghubungkan tenggorokan ke perut) yang terjadi pada orang dengan infeksi HIV/AIDS.
Jamur candida albicans dapat mudah menginfeksi seseorang, baik itu usia muda sampai tua bahkan bayi juga balita dapat terinfeksi. Namun infeksi jamur candidia lebih besar resikonya pada wanita dibandingkan dengan pria.
Daftar Isi
Memang area mulut menjadi tempat yang mudah bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak namun selama jumlahnya sedikit jamur dan bakteri ini tidak menyebabkan infeksi.
Sebaliknya jika bakteri atau jamur mudah berkembang biak dan jumlahnya banyak maka hal tersebut dapat menimbulkan gejala.
Sebenarnya jamur Candida albicans di mulut ini wajar keberadaannya, tetapi jika kondisi imunitas tubuh sedang tidak baik maka perkembangan jumlah jamurnya akan semakin cepat. Kondisi seperti itu yang akan dikatakan tidak wajar dan dapat menyebabkan adanya gejala.
Penyebab lain dari candidiasis oral yaitu:
Pada infeksi tahap awal keadaan seperti ini tidak biasanya tidak menimbulkan gejala namun kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan keadaan buruk. Gejala infeksi jamus candidiasis oral berbeda pada setiap orangnya tetapi umumnya seperti :
Orang dengan kondisi kesehatan yang bagus infeksi dari jamur candidiasis ini jarang terjadi. Resikonya lebih tinggi pada bayi yang berusia kurang dari 1 bulan dan orang dengan kondisi seperti:
Untuk mengetahui bahwa anda terinfeksi candidiasis oral ini dapat melakukan pemeriksaan luka pada area mulut, lidah dan tenggorokan. Untuk pengobatan yang dapat dilakukan yaitu menggunakan obat yang mengandung antijamur baik itu gel atau cairan yang dioleskan (obat topikal) langsung ke dalam mulut.
Pemberian obat topikal ini dapat beberapa kali dalam sehari selama 7 sampai 14 hari. Anda perlu waspada terhadap obat ini walaupun biasanya tidak memiliki efek samping tetapi terkadang bisa menyebabkan rasa mual, muntah sampai diare.
Setelah melakukan pengobatan biasanya infeksi jamur Candida albicans (C. albicans) ini akan sembuh dalam rentang hitungan minggu. Obat yang biasa diberikan pada kasus infeksi candidiasis oral ini yaitu obat flukonazol atau obat antijamur yang dapat diminum atau dari pembuluh darah.
Obat-obatan ini termasuk klotrimazol, mikonazol, atau nistatin. Untuk infeksi berat, pengobatan yang paling umum adalah flukonazol (obat antijamur) yang diminum atau melalui pembuluh darah.
Jika pasien tidak membaik setelah mengonsumsi flukonazol, penyedia layanan kesehatan dapat meresepkan antijamur yang berbeda.
Pengobatan untuk kandidiasis di kerongkongan biasanya flukonazol. Jenis obat antijamur resep lainnya juga dapat digunakan untuk orang yang tidak dapat mengonsumsi flukonazol atau yang tidak membaik setelah mengonsumsi flukonazol.
Baca juga : Penanganan Eksim Kering di Rumah