Abses kulit merupakan suatu penumpukan nanah yang dapat terbentuk di bagian tubuh mana saja. Abses sendiri memiliki banyak jenis dan dapat terbentuk di kulit, mulut atau pun di sekitar organ.
Ketika tubuh terkena suatu infeksi, sistem kekebalan tubuh akan bekerja untuk melawannya. Sel darah putih yang berjalan ke area yang terinfeksi dan menumpuk dalam jaringan yang rusak.
Penumpukan itulah yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan, sehingga dapat menyebabkan terbentuknya kantong yang berisi nanah atau abses. Nanah tersebut terdiri dari sel darah putih hidup dan mati, bakteri, cairan dan juga jaringan yang mati.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu abses, penyebab, bagaimana gejalanya, dan cara penanganan yang tepat. Yuk simak penjelasannya!!
Daftar Isi
Saat penghalang kulit normal rusak, maka saat itu juga bakteri dapat masuk ke kulit. Abses dapat terbentuk karena adanya pertahanan tubuh untuk mencoba membunuh kuman atau bakteri, dengan respons peradangan.
Obstruksi pada kelenjar keringat atau minyak (sebaceous), atau pun folikel rambut atau kista yang sudah ada sebelumnya juga dapat menjadi pemicu terjadinya abses kulit.
Bagian tengah pada abses akan mencair dan mengandung sel-sel yang mati, bakteri dan juga partikel lainnya.
Area ini akan mulai tumbuh, kemudian menciptakan ketegangan pada kulit dan peradangan yang lebih lanjut pada jaringan disekitarnya. Tekanan dan juga peradangan ini akan menyebabkan rasa sakit.
Gejala abses bervariasi tergantung lokasi dan ukurannya, namun untuk beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
Pada abses kulit, mungkin tampak merah dan terasa nyeri saat sedang menyentuhnya. Abses yang lebih dalam seperti abses gigi atau internal, bisa menyebabkan gejala tambahan seperti demam, sakit kepala, dan bahkan mual.
Penyebab utama abses adalah infeksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, saluran rambut, atau organ tubuh yang terinfeksi.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami abses meliputi:
Ada beberapa jenis abses yang dapat berkembang pada kulit, mulut atau pun disekitar organ dalam. Jenis-jenis abses yang paling umum terjadi yaitu:
Terbentuk dibawah kulit, kondisi ini umum terjadi dan biasanya mudah untuk diobati. Abses kulit pun dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
Terbentuk pada gigi, gusi dan juga tenggorokkan. Ada beberapa jenis abses pada mulut, anatara lain:
Suatu kondisi yang jarang terjadi namun kondisi ini dapat berkembang pada sumsum tulang belakang, otak dan juga organ lainnya. Abses internal ini biasanya sulit untuk mendeteksi dan mengatasinya.
Berikut ini beberapa jenis abses internal, yaitu:
Penanganan abses tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan. Dalam beberapa kasus, abses kecil mungkin pecah dan mengeluarkan nanah secara alami. Namun, penanganan medis sering kali perlu untuk menghindari komplikasi.
Beberapa langkah penanganan yang umum meliputi:
Baca juga: Macam-macam penyakit kulit
Meskipun abses biasanya dapat mengobati dengan pengobatan yang tepat, komplikasi dapat timbul jika tidak mengobati atau jika infeksinya menyebar. Komplikasi dapat bervariasi tergantung pada lokasi abses dan kesehatan penderitanya secara keseluruhan.
Berikut beberapa potensi komplikasi abses:
Selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit yang dapat terjadi ketika bakteri dari abses menyebar ke jaringan kulit pada sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, nyeri, dan rasa hangat pada area yang terkena.
Jika selulitis tidak segera mendapat penanganan, infeksi dapat terus menyebar dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Jika abses tidak mengobatinya dengan benar bisa saja infeksinya menyebar, abses dapat memasuki aliran darah sehingga menyebabkan sepsis. Sepsis adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang muncul dengan respons peradangan yang meluas ke seluruh tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan disfungsi dan kegagalan organ jika tidak segera diobati. Gejala sepsis antara lain demam, detak jantung cepat, pernapasan cepat, kebingungan, dan penurunan tekanan darah.
Jika abses tidak Anda keluarkan dan terus membesar, abses bisa pecah dengan sendirinya. Hal ini dapat melepaskan nanah dan bakteri ke jaringan sekitarnya, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi yang lebih luas dan meningkatkan risiko komplikasi.
Dalam beberapa kasus, abses dapat menyebabkan terbentuknya fistula, yaitu hubungan abnormal antara dua ruang berlubang atau antara organ dan kulit. Fistula dapat menyebabkan keluarnya nanah secara terus-menerus dan sulit mendapat pengobatan tanpa intervensi medis.
Akumulasi nanah dan peradangan yang berhubungan dengan abses dapat merusak jaringan sekitarnya, menyebabkan jaringan parut atau gangguan fungsi area yang terkena.
Jika abses terletak dekat suatu organ, infeksi dapat menyebar ke organ tersebut sehingga menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Misalnya, abses dekat hati berpotensi menyebabkan infeksi hati.
Perawatan abses yang efektif melibatkan kombinasi drainase, antibiotik, manajemen nyeri, dan perawatan luka yang tepat. Mencari pertolongan medis, terutama untuk abses yang lebih besar atau lebih dalam, sangat penting untuk memastikan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi.
Saat kamu mencurigai adanya abses atau melihat gejala infeksi, sebaiknya berkonsultasi dokter kulit terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang disesuaikan.