Moluskum kontagiosum – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

saat-berhubungan-intim-terasa-nyeri
Kenapa Sakit Saat Hubungan Intim?
4 Maret 2021
penyebab-disfungsi-ereksi-atau-impotensi
Penyebab Disfungsi Ereksi Diusia Dini
12 Maret 2021

Moluskum kontagiosum merupakan infeksi yang disebabkan akibat virus dan terjadi pada kulit, infeksi virus ini berupa tonjolan berwarna putih atau bintil seperti mutiara.

Jika terjadi pada daerah kemaluan, dapat menjadi salah satu penyakit menular seksual.

Bintil itu dapat timbul diarea kulit mana saja pada tubuh termasuk leher, wajah, perut lengan, area genital dan kaki.

Bintil akibat infeksi virus ini dapat muncul sendiri atau bahkan berkelompok.

Penyakit ini mudah menular dan umumnya terjadi pada anak-anak pada area kulit saja tidak menyerang ke organ tubuh bagian dalam.

Cara penularan dari penyakit moluskum kontagiosum ini dapat melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui benda yang sudah terkontaminasi oleh virus.

Penyebab Moluskum Kontagiosum

Virus penyakit molluscum contagiosum adalah bagian dari virus pox. Penyakit ini menulai melalui kulit lewat kelenjar rambut, kontak dengan orang yang terinfeksi dan melalui fomit atau benda yang sudah terkontaminasi.

Proses penyebaran virus dari famili pox virus (contangiosum) seperti pada saat bersentuhan kulit atau karena menggaruk lesi, bercukur (autoinokulasi) dan menyentuh bagian kulit lainnya.

Ketika penderita mengaruk yang terkena virus tersebut lalu kena bagian tubuh yang lain maka otomatis akan tertular maka virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala .

Pengobatan gonore
Telepon Klinik kelamin Raphal

Tanda dan Gejala Moluskum Kontagiosum

Gejala virus ini baru dapat terlihat setelah 6 bulan dari pertama terinfeksi atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Untuk masa inkubasinya rata-rata 2 sampai 7 minggu.

Bisa saja kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama atau menahun. Juga mudah menyebar jika melakukan kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi misalnya handuk atau pakaian.

Muluskum biasanya bersifat jinak dan jarang menimbulkan komplikasi berbahaya.

Beberapa gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi moluskum kontagiosum, seperti:

  • Mulai adanya bermunculan bintil kecil pada kulit hingga 20 bintil
  • Bintil ini teksturnya halus dan mengkilap
  • Ukurannya kurang lebih 2 sampai 5 milimeter
  • Dapat menginfeksi area kulit mana saja pada tubuh kecuali telapak tangan dan telapak kaki
  • Bintil ini mudah menyebar ke bagian kulit lainnya
  • Rentan pecah berisi cairan putih kekuningan
  • Jumlah bintil yang muncul cukup banyak
  • Terkadang tidak terasa nyeri

Gejala virus moluskum kontagiosum ini seringnya tidak menyadarinya karena gejalanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Meskipun gejalanya ringan juga kadang tanpa sadar, penyakit moluskum kontagiosum ini bisa menjadi berat dan meluas pada orang dengan sistem kekebalan tubuhnya rendah seperti orang yang sedang terinfeksi HIV/AIDS.

Faktor Resiko

Orang-orang berikut ini juga lebih berisiko terkena penyakit ini:

  • Penderita dermatitits atopik
  • Anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun
  • Orang-orang yang tinggal di wilayah tropis
  • Atlet olahraga yang melibatkan kontak tubuh, seperti sepak bola dan gulat

Bagaimana Cara Pencegahannya

Pencegahan yang paling efektif yaitu dengan sebisa mungkin menjauhkan atau menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.

Perlu adanya sikap disiplin dalam menjadi kebersihan tubuh seperti mencuci tangan yang teratur, baik dan benar.

Untuk berjaga-jaga ketika ditempat umum atau memakai barang yang telah dipakai orang lain. Berolah raga secara rutin agar tetap menjaga sistem kekebalan tubuh.

Sebaiknya barang milik pribadi seperti handuk, pakaian dan lain-lain tidak memakainya secara bersamaan.

Pencegahan lain yang bisa Anda lakukan seperti:

  • Jangan menggaruk area yang bintik
  • Rutin mencuci tangan
  • Selalu menutupi bintil dengan pakaian atau perban
  • Menghindari penggunaan pribadi dengan bersamaan
  • Menghindari kontak hubungan seksual

Cara Pengobatannya

Sebenarnya bintil pada kulit ini dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 6 sampai 8 bulan, tapi pengobatannya tetap perlu agar virus tersebut tidak menular kepada orang lain.

Namun pada kasus terutama pasien memeliki sistem imun tubuh yang lemah, penyakit ini bisa berlangsung lebih lama.

Untuk diri sendiri pengobatan dimaksudkan agar tidak menyebarnya bintil ke bagian tubuh lainnya.

Biasanya pengobatan ini untuk menghilangkan bintil-bintil pada kulit dengan menggunakan laser, bedah beku atau juga dengan penggoresan.

Tentunya pengobatan tersebut haruslah dengan dampingan dokter.

Dokter biasanya tidak menyarankan pengobatan pada pasien yang masih anak-anak karena bintil cenderung akan hilang dengan sendirinya.

Pengobatan mungkin menyakitkan bagi anak-anak, dan pengobatan dapat menyebabkan kerusakan dan bekas luka di area bintil.

Untuk obat-obatan ada beberapa pilihan yang sering yaitu asam asilat atau cantharidin.

Obat asam asilat ini dapat membantu, menghilangkan bintil, sedangkan obat cantharidin dapat membantu mengobati lesi akibat bintil.

Pengobatan gonore
Telepon Klinik kelamin Raphal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X
pengumuman perubahan jam opeasional selama bulan puasa
klinik gonore terdekat