Gonore dan klamidia termasuk dalam penyakit menular yang penyebarannya bisa melalui hubungan seksual. Kedua penyakit ini termasuk jenis yang cukup banyak menginfeksi baik itu pria maupun wanita. Karena penyebarannya sering kali tidak menyadari akibat kurangnya pengetahun tentang penularannya.
Saat terinfeksi banyak orang yang mengira bahwa kedua penyakit ini sama, juga tidak bisa membedakan mana penyakit gonore dan klamidia juga sebaliknya. Padahal kedua penyakit ini untuk pengobatan dan bakteri penyebabnya berbeda.
Agar tidak keliru, mari kita bahas apa perbedaan gonore dan klamidia supaya dapat membedakannya. Yuk simak ulasannya!
Daftar Isi
Semua jenis kelamin, baik pria ataupun wanita berpotensi terinfeksi penyakit menular seksual ini. Karena penularan infeksi ini sering kali tidak menyadari, termasuk kedua jenis PMS ini. Tak hanya itu, banyak orang juga sering keliru antara penyakit gonore dan klamidia.
Nah sobat Raphael, untuk itu berikut ini bebapa perbedaan dan gejala dari penyakit gonore dan klamidia, seperti:
Sangat penting bagi para wanita untuk menjaga kesehatan seksualnya. Karena pada awal tertular, infeksi gonore pada wanita sering kali tidak bergejala. Sehingga ia sering tidak sadar menyebarkan kembali pada pasangan seksualnya.
Wanita yang tertular bakteri gonore biasanya gejala yang muncul lebih mirirp dengan infeksi lainnya. Sehingga hal tersebut malah curiga sebagai gejala infeksi biasa.
Lain halnya dengan pria, infeksi gonore malah berpotensi menimbulkan gejala yang serius. Pria yang tertular infeksi gonore biasanya akan cepat menyebabkan gejala seperti pembengkakan pada testis atau kulup penis.
Baca juga: Pengobatan Gonore pada Pria
Penyakit klamidia menyebabkan gejala yang agak berbeda dengan penyakit gonore atau kencing nanah. Pada minggu awal kamu terinfeksi biasanya penyakit ini tidak menyebabkan gejala yang signifikan.
Kondisi seperti ini yang menyebabkan seseorang cukup sulit mengetahui apakah ia terinfeksi klamidia atau tidak jika hanya berdasarkan gejalanya saja.
Beda halnya dengan gonore, pada penyakit klamidia wanita yang tertular memungkinkan menimbulkan yang lumayan parah dari pada pria. Karena klamidia yang telah menginfeksi akan berpotensi juga menyebar ke saluran tuba maupun rahim.
Saat infeksi sudah mulai menyebar ke saluran tuba atau rahim, maka klamidia dapat menyebabkan wanita mengalami sakit radang panggul.
Jika klamidia sudah menyebabkan radang panggul maka akan menimbulkan gejala:
Mengutip dari laman kemenkes, pada pria yang terinfeksi klamidia sebanyak 50% tidak meinimbulkan gejala dan 50% lagi mengalami gejala.
Sudah tau tentang gejalanya, selanjutnya perbedaaan gonore dan klamidia dari bakteri penyebab infeksinya. Walaupun termasuk sama-sama jenis penyakit menular seksua, namun penyebabnya dari jenis bakteri yang berbeda.
Untuk penyakit gonore penyebabnya akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Menurut informasi dari kemenkes bakteri penyebab gonore ini yaitu bakteri gram negatif berbentuk seperti biji kopi. Bakteri ini sering berada pada cairan penis dan alat vital wanita.
Sedangkan penyakit klamidia kemungkinan besar penyebabnya akibat infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Penularannya melalui vaginal, seks oral dan bersentuhan dengan alat kelamin yang terinfeksi.
Klamidia yang sudah parah akan menyebabkan masalah yang serius bagi kesehatan kamu. Baik itu pria maupun wanita berpeluang mengalami komplikasi jika membiarkan infeksi bakteri ini.
Berikut komplikasi dari penyakit klamidia pada pria, seperti:
Bahaya komplikasi infeksi klamidia pada wanita, antara lain:
Kencing bernanah atau penyakit gonore yang tidak segera mengobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berikut komplikasi dari penyakit gonore atau kencing nanah pada pria, seperti:
Komplikasi gonore atau kencing nanah pada wanita, yaitu:
Sangat penting bagi kamu jika memiliki gejala yang tak biasa untuk segera melakukan pemeriksaan dengan dokter kelamin terdekat. Karena untuk memastikan penyebab dan pengobatan yang tepat untuk meredakan gejalanya.
Baiknya kamu merutinkan pemeriksaan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dengan tepat. Terlebih jika kamu masih berumur dibawah 25 tahun dan aktif dalam kontak seksual apalagi memiliki beberapa pasangan seksual.
Pengobatan dini atau pencegahan yang dilakukan akan meminimalisir terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius lagi.
Semoga dengan artikel singkat ini dapat menambah pengetahuan sobat Raphael untuk mengetahui lebih jelas tentang perbedaan penyakit gonore dengan klamidia. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa klik gambar di bawah ini untuk berkonsultasi langdung dengan Dokter Klinik Raphael Cikarang.
Sumber: