Kutil kelamin pada wanita mungkin terdengar sepele, tapi jangan anggap remeh! Kutil kelamin yang muncul di area genital bisa menjadi tanda infeksi virus HPV (Human Papillomavirus).
Virus ini bukan cuma menyebabkan kutil kelamin, tapi juga bisa meningkatkan risiko kanker serviks jika dibiarkan tanpa pengobatan.
Jadi, bagaimana kutil kelamin bisa memicu kanker serviks? Apa saja bahayanya? Dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Daftar Isi
Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang muncul pada area genital akibat infeksi virus HPV.
Bentuknya bisa menyerupai kembang kol, datar, atau menonjol seperti daging tumbuh. Kutil ini bisa muncul pada vagina, vulva, leher rahim, hingga area sekitar anus.
HPV sendiri adalah virus yang sangat mudah menular, terutama melalui hubungan seksual tanpa pengaman.
Ada lebih dari 100 jenis HPV, tetapi yang paling berbahaya adalah HPV tipe 16 dan 18 karena dapat menyebabkan kanker serviks.
Infeksi HPV bisa bersifat jinak (menyebabkan kutil) atau ganas (memicu kanker serviks).
Jika seseorang terinfeksi HPV berisiko tinggi, virus ini bisa mengubah sel-sel sehat pada leher rahim menjadi abnormal.
Dalam jangka panjang, perubahan ini dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Tapi perlu mengingatnya bahwa tidak semua wanita dengan kutil kelamin pasti terkena kanker serviks.
Namun, memiliki kutil kelamin bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah terpapar HPV, yang berarti risiko terkena kanker serviks menjadi lebih tinggi.
HPV sangat menular, bahkan tanpa adanya kutil yang terlihat. Virus ini bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit saat berhubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral.
Jika infeksi HPV bertahan lama dalam tubuh tanpa perlawanan dari sistem imun, virus ini bisa menyebabkan perubahan sel pada serviks yang berujung pada kanker.
Kutil kelamin bisa hilang, tetapi HPV tetap bisa bertahan dalam tubuh. Akibatnya, kutil bisa muncul kembali, terutama jika daya tahan tubuh menurun.
Kutil pada area genital bisa menyebabkan rasa gatal, nyeri, bahkan pendarahan saat berhubungan seksual.
Selain itu, kondisi ini bisa menimbulkan rasa malu atau menurunkan tingkat ke PD an seseorang yang mengalaminya.
Jika ibu hamil memiliki kutil kelamin, virus HPV bisa menular ke bayi saat persalinan normal.
Ini menyebabkan kondisi langka yang sering menyebutnya dengan papilomatosis laring, yaitu tumbuhnya kutil pada saluran pernapasan bayi.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati! Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari infeksi HPV dan mencegah kanker serviks:
Jika sudah terinfeksi HPV dan mengalami kutil kelamin, jangan panik! Kutil kelamin bisa diobati dengan beberapa cara, seperti:
Jangan coba-coba menghilangkan kutil sendiri dengan cara yang tidak aman, ya!
Sebaiknya konsultasikan ke dokter kelamin terdekat atau kamu bisa mengunjungi Klinik Raphael Cikarang untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan, Klinik Raphael menyediakan layanan kesehatan yang profesional dan terpercaya untuk membantu menghilangkan kutil kelamin.
Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter kami agar mendapatkan solusi terbaik untuk kesehatanmu!