Umumnya organ intim wanita itu terdiri dari beberapa bagian. Labia majora, atau bibir vagina, adalah salah satunya. Bagian ini penting dalam melindungi area kewanitaan dari kotoran atau kuman. Apabila bibir vagina terinfeksi bakteri atau virus lainnya, dapat menimbulkan keluhan pada bagian organ intim wanita ini.
Bibir vagina merupakan bagian dari organ reproduksi wanita atau vulva. Bentuknya sendiri seperti 2 lipatan besar pada luar vagina. Panjang dari labia mayora ini pada setiap wanita berbeda-beda, tetapi pada umumnya antar 2-10 cm dan akan tertutup oleh rambut kemaluan setelah seorang wanita memasuki masa pubertas.
Daftar Isi
Umumnya gejala yang akan muncul jika bibir vagina mengalami gangguan kesehatan adalah perih, gatal, kemerahan, keputihan, pembengkakan, serta juga dapat ada rasa nyeri atau pun tidak nyaman ketika berhubungan seksual.
Berikut ini merupakan beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada sekitar bibir vagina, antara lain:
Vulvovaginis ialah suatu kondisi peradangan yang terjadi pada vagina dan juga vulva (bibir kemaluan pada wanita) yang biasanya terjadi karena bakteri yang menginfeksi.
Gejala yang dapat muncul seperti keputihan, adanya rasa nyeri atau pun gatal pada kemaluan, dan perih ketika berkemih atau sedang berhubungan seksual (dispareunia).
Akan tetapi penyebab wanita mengalami gangguan kesehatan pada bibir vagina lainnya seperti:
Folikulitis merupakan peradangan pada kelenjar atau folikel rambut pada bagian tubuh mana pun, termasuk juga pada rambut kemaluan. Kondisi ini pada biasanya karena adanya infeksi bakteri.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya folikulitis bibir vagina, seperti:
Ketika seorang wanita mengalami folikulitis pada area vagina, umumnya wanita dapat merasakan adanya nyeri, gatal dan juga benjolan yang berisi nanah.
Kista bartholin sendiri dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin. Kelenjar ini terletak pada kedua sisi vagina Bberfungsi sebagai menjaga kelembapan dinding vagina dan juga melepaskan cairan pelumas ketika hendak berhubungan seksual.
Pada kista kecil yang tidak terinfeksi oleh bakteri dapat mengobarinya secara mandiri dengan melakukan kompres air hangat. Sedangkan untuk kista yang mengalami infeksi, maka dapat terbentuknya suatu abses atau nanah yang terlihat dari ukuran benjolan yang semakin membesar, kemerahan dan juga nyeri.
Apabila sudah terjadi infeksi atau pun abses, maka kondisi ini perlu untuk membutuhkan penangan lebih lanjut oleh dokter.
Kondsi iritasi pada kulit yang biasanya terjadi akibat adanya reaksi alergi dari bahan-bahan kimia tertentu pada sabun, parfum atau pun produk pembersih kulit lainnya.
Dermatitis yang terjadi pada bibir vagina karena adanya penggunaan sabun mandi atau pembersih kewanitaan yang berbahan kimia keras. Gejala yang umumnya timbul dari kondisi ini seperti gatal, perih dan juga nyeri pada vulva.
Herpes genital sendiri ialah salah satu dari penyakit menular seksual yang penyebabnya karena infeksi virus herpes simpleks.
Gangguan kesehatan ini seringkali muncul gejala seperti pada penderitanya akan mengalami luka lepuh pada sekitar vagina atau bibir vagina. Adanya sesasi nyeri saat buang air kecil (disuria) dan keputihan yang tidak normal seperti umumnya.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang efektif dapat menyembuhkan virus herpes genital ini. Pengobatan dan penanganan hanya bertujuan untuk meredakan gejala yang sudah muncul.
Kutil kelamin sendiri ialah termasuk penyakit menular seksual berupa benjolan kecil yang tumbuh pada area sekitar dubur atau pun area kelamin, termasuk juga bibir vagina. Penyebab dari muncul nya kutil kelamin adalah adanya infeksi virus HPV.
Dari bentuk, ukuran dan warna kutil kelamin bisa berbeda-beda dari setiap penderitanya. Kondisi penyakit ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, namun terasa gatal dan tidak nyaman. Segera lakukan pengobatan kutil kelamin jika Anda mengalaminya, demi mencegah hal yang lebih buruk lagi.
Suatu kanker yang menyerang bagian luar area kemaluan wanita. Kanker vulva dapat terlihat seperti adanya benjolan atau luka area vulva dan pada biasanya terjadi pada wanita dengan usia lanjut. Selain dari adanya benjolan, kanker vulva juga dapat memunculkan beberapa gejala lainnya, seperti:
Selain dari penyakit yang telah disebutkan diatas, ada masalah kesehatan lainnya yang dapat menyerang labia mayora atau bibir vagina.
Seperti vulvodynia (nyeri pada vulva) dan juga penyakit autoimun yang menyerang kulit sekitar vulva dan juga labia mayora, seperti penyakit psoriasi dan juga lichen planus.
Dalam mencegah terjadinya masalah atau pun gangguan kesehatan pada labia mayora, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan, seperti:
Masalah kesehatan pada area kewanitaan tidak boleh dianggap remeh. Jika hal ini tidak segera ditangani dengan tepat dan juga benar, gangguan pada bagian organ intim ini dapat menyebabkan gangguan di bagian lainnya pada sistem reproduksi wanita. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan baik dan benar.
Jika mengalami keluhan atau pun perubahan pada bibir vagina yang juga disertai adanya keputihan, gatal atau nyeri, segera lakukan pemeriksaan langsung dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.