infeksi jamur kelamin pria
Infeksi Jamur Pada Kelamin Pria
8 Januari 2024
infeksi jamur vagina
Infeksi Jamur Vagina, Bisakah Menular Lewat Seks?
6 Februari 2024

Sariawan pada vagina merupakan adanya suatu proses peradangan pada permukaan mukosa yang terjadi di daerah vagina. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyakit menular seksual, infeksi, irtasi hingga alergi.

Kondisi ini pada umumnya tidak berbahaya, sariawan di vagina tentunya dapat menimbulkan kekhawatiran.

Namun jika tidak segera ditangani maka kemungkinan dapat menyebabkan kondisi sariawan ini semakin parah.

Penyebab Sariawan di Miss V

Sariawan merupakan suau proses peradngan pada permukaan mukosa, baik itu pada mulut, bibir ataupun vagina. Sariawan dapat ditandai dengan adanya lesi kemerahan yang juga disertai rasa nyeri.

Nyeri yang mengganggu tentu harus segera diatasi, hal ini dikarenakan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasi atau mengobatinya, tentunya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai penyebab dari sariawan di vagina.

Berikut ini penyebab dari sariawan di vagina:

Penyakit menular seksual

Penyebab yang paling umum munculnya sariawan pada vagina ialah adanya penyakit menular seksual (PMS). Penularannya melalui adanya kontak fisik atau kulit ke kulit ketika berhubungan seksual.

Penyakit yang sering menyebabkan keluhan tersebut yaitu:

  • Herpes genital merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Herpes dapat menimbulkan gejala seperti munculnya gelembung-gelembung kecil yang berisi cairan yang sekitarnya kemerahan.
  • Sifilis disebabkan oleh adanya infeksi bakteri treponema pallidum. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti adanya luka koreng yang keduanya mirip dengan sariawan.

Infeksi jamur

Infeksi jamur sering terjadi di area vagina, hal ini dikarenakan kondisi vagina yang lembap sehingga dapat memicu terjadinya suatu radang.

Jamur candida albicans merupakan penyebab yang paling sering dari peradangan yang disebut dengan vulvovaginitis.

Gejala yang mungkin ditimbulkan dapat berupa adanya kemerahan yang nyeri, perih, hingga dapat timbulnya gelembung (yang dianggap sebagai sariawan di vagina).

Infeksi bakteri

Selain dapat menyebabkan vulvoganitis, bakteri seperti stretococcus atau staphylococcus juga dapat saja menginfeksi kulit daerah kemaluan.

Kondisi infeksi dapat menjadi semakin parah dengan banyaknya rambut di daerah genital.

Bakteri yang menginfeksi pada folikel rambut atau disebut juga dengan folikulitis akibat bakteri yang dapat menimbulkan gejala seperti sariawan vagina.

Infeksi parasit

Adanya infeksi parasit seperti kutu rambut atau disebut dengan skabies juga dapat menginfeksi daerah kewanitaan dan dapat menjadi penyebab terjadinya sariawan di vagina.

Gejala yang umum muncul yaitu adanya gatal yang disertai dengan bintik-bintik kemerahan akibat gigitan kutu.

Iritasi kulit

Area kemaluan adalah daerah yang lembap dan juga disertai dengan banyaknya lipatan. Hal ini sangat memungkinkan untuk terjadinya banyak gesekan yang dapat menyebabkan iritasi kulit.

Iritasi yang disebut dengan dermatitis kontak iritan dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan sariawan.

Iritasi pada kulit dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti pemakaian produk kosmetik pada kemaluan dan kurang menjaga kebersihan.

Reaksi akibat alergi

Perlu untuk diketahui bahwa bahan yang menjadi pencetus alergi atau alergen juga dapat menimbulkan sariawan pada vagina. Paling sering bahan dari produk kosmetik ataupun sabun dapat menjadi alergen.

Reaksi akibat peradangan

Berbagai penyakit autoimun dan juga peradangan pada tubuh dapat saja menimbulkan masalah pada area kemaluan. Pada kondisi-kondisi tertentu, gejala yang timbul dapat berupa sariawan pada vagina.

Kanker vulva

Penyakit kanker vulva dapat menimbulkan keluhan seperti adanya sariawan pada vagina. Kanker vulva lebih sering ditemui pada wanita dengan usia lanjut.

Oleh karena itu, baik wanita muda ataupun yang memasuki usia lanjut, sangat perlu untuk memeriksakan kesehatan reproduksi secara rutin.

Diagnosis

Adanya sariawan pada vagina dapat disebabkan oleh berbagai faktor, untuk menetapkan pengobatan yang tepat tentunya dokter harus menentukan diagnosa penyakit terlebih dahulu. Untuk mendiagnosi suatu penyakit, dokter akan melalukan pemeriksaan melalui 2 tahapan awal.

Pemeriksaan pertama, dokter akan melakukan konsultasi langsung dengan menanyakan riwayat kesehatan ataupun riwayat hubungan seksual. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara langsung.

Kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti cek laboratorium guna memastikan apakah ada bakteri, virus ataupun yang lainnya.

Jika mengalami gejala ataupun kondisi yang sudah dijelaskan diatas, sebaiknya untuk segera melakukan pemeriksaan langsung ke dokter agar mendapatkan penanganan yang cepat dan juga tepat.

Gejala Sariawan di Vagina

Wanita yang mengalami luka atau sariawan disekitar area vaginanya akan menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Demam
  • Area vagina terasa gatal atau nyeri
  • Terdapat cairan dari luka atau sariawan
  • Terjadi pembesaran kelenjar getah bening
  • Mengalami sakit atau susah buang air kecil

Terkadang wanita dengan luka di vaginanya tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Konsultasi dengan Klinik Raphael

Setelah mengetahui gejala dan penyebabnya, wanita harus lebih waspada terhadap luka atau sariawan di vagina ini. Jangan ragu jika Anda merasakan gejala yang tidak biasa untuk berkonsultasi dengan Klinik Raphael.

Jangan tunggu gejala semakin parah untuk mencoba berkonsultasi, apalagi jika gejala sudah disertai rasa sakit, demam atau luka yang semakin parah. Semakin cepat berkonsultasi maka akan meminimalisir kemungkinan komplikasi yang akan muncul.

Klinik raphael cikarang menjadi rekomendai pengobatan untuk masalah penyakit kelamin di wilayah cikarang dan bekasi. Berdiri sejak 2018 dan sudah banyak membantu pasien dengan keluhan berbagai macam masalah penyakit kelamin.

konsultasi dokter online gratis
Konsultasi dokter online gratis

Referensi:

  • Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Vulvar Cancer
  • Brennan, D. WebMD (2021). What to Know About Vulvar Ulcers

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan pelayanan terbaik

X
konsultasi dokter
konsultasi dokter online gratis