Kanker testis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel yang tidak normal atau tumor ganas pada testis. Kondisi ini dapat terjadi pada pria di semua kalangan usia mungkin juga bisa mengancam kamu.
Namun lebih sering terjadi pada pria berusia 15 hingga 45 tahun dan jarang sekali terjadi pada anak-anak ataupun lanjut usia. Waaah bahaya ya bisa menjangkit untuk semua umur.
Peluang kesembuhan pada kanker testis cenderung tinggi, terutama jika kanker terdeteksi pada tahap awal. Namun, kemungkinan sembuh masih tergantung pada tingkat keparahan dan sejauh mana penyebaran kanker tersebut.
Daftar Isi
Perlu kamu ketahui bahwa deteksi sangat penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan hasil pengobatan yang lebih baik. Salah satu cara untuk mendeteksi kanker testis adalah melalui pemeriksaan mandiri. Deteksi melibatkan pengamatan dan pemantauan terhadap perubahan-perubahan pada testis.
Pemeriksaan mandiri pada testis adalah proses yang sederhana dan dapat kamu lakukan sendiri. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi adanya perubahan yang mencurigakan, seperti benjolan atau perubahan ukuran, bentuk, atau tekstur pada testis.
Melakukan pemeriksaan mandiri secara teratur dapat membantu kamu untuk mendeteksi gejala awal kanker testis dan memungkinkan penanganan segera sebelum kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Langkah-langkah yang dapat damu ikuti dalam pemeriksaan mandiri testis termasuk:
Perhatikan perubahan pada permukaan kulit testis, seperti ruam, pembengkakan, atau perubahan warna yang tidak biasa.
Penting untuk kamu ingat bahwa tidak semua benjolan pada testis adalah tanda kanker. Kadang-kadang, benjolan tersebut dapat terjadi karena kondisi lain, seperti kista atau peradangan.
Ketika akan mendiagnosis kanker testis, dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala yang sedang kamu alami dan juga riwayat kesehatannya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik kamu untuk mengetahui apakah ada benjolan pada testis, perut bawah dan area sekitarnya.
Kemudian setelah itu, guna memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti berikut ini:
Jika ada kecurigaan bahwa benjolan tersebut bersifat kanker, dokter akan melakukan biopsi pada testis untuk memeriksa jenis sel kanker yang berkembang. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengidentifikasi jenis kanker testis yang terjadi pada kamu dan menentukan pengobatan yang sesuai.
Berbeda dengan biopsi pada kanker yang lain, biopsi kanker testis biasanya bersamaan dengan operasi pengangkatan seluruh bagian testis yang terserang kanker. Tindakan ini seperti orkiektomi, yang bertujuan untuk mencegah sel kanker menyebar.
Selanjutnya, dokter kemungkinan akan melakukan pemindaian dengan rontgen, CT scan atau pun MRI untuk menentukan stadium penyebaran kanker. Penentuan ini sangat penting agar kamu mendapatkan pengobatan yang akurat dan juga tepat.
Baca juga: Bahaya Penis bengkok Awas Pertanda Penyakit
Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang umumnya terjadi pada pria muda. Untuk memahami tingkat keparahan dan penyebaran kanker testis, penting untuk mengetahui tentang stadium penyakit.
Stadium kanker testis membantu dalam menentukan pengobatan yang tepat dan memberikan gambaran prognosis bagi pasien.
Berikut adalah stadium dari penyakit kanker testis seperti:
Mengetahui stadium penyakit kanker testis adalah langkah penting dalam manajemen penyakit dan prognosis kamu.
Dengan pemahaman yang baik tentang stadium penyakit, dokter dapat merencanakan pengobatan yang tepat dan memberikan informasi yang akurat kepada kamu tentang perkiraan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih baik.
Jika kanker testis tidak mendapat penanganan dengan tepat, maka ada kemungkinan kanker akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sebagian besar kasus, kanker testis dapat menyebar ke kelenjar getah bening, perut, atau paru-paru.
Meskipun jarang terjadi, kanker testis juga dapat menyebar ke hati, tulang, dan otak. Selain itu, ada juga resiko komplikasi berupa kemandulan setelah menjalani prosedur orkiektomi, namun risiko ini biasanya hanya terjadi jika Anda mengangkat kedua testis.
Kanker testis umumnya tidak dapat dihindari, namun deteksi dini dapat membantu mencegah penyebaran sel kanker. Melakukan pemeriksaan mandiri pada testis secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker testis lebih awal, meningkatkan peluang kesembuhan.
Untuk melakukan pemeriksaan testis secara mandiri, disarankan melakukannya setelah mandi ketika testis dalam keadaan rileks. Caranya adalah dengan meletakkan testis di antara ibu jari dan jari telunjuk dalam posisi berdiri. Kemudian, periksa seluruh bagian testis dengan perlahan. Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ini sekali dalam sebulan.
Segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter jika muncul gejala seperti, testis terasa nyeri saat diraba, pembengkakan atau benjolan pada testis, adanya perbedaan tekstur, ukuran, bentuk atau kekerasan antara satu testis dengan testis yang lainnya.
Penting untuk diingat bahwa penderita kanker testis yang telah sembuh sepenuhnya tetap memiliki risiko kekambuhan. Kanker testis biasanya kambuh dalam 2 sampai 3 tahun setelah dilakukan pengobatan selesai.
Maka karena itu, kamu yang sudah sembuh sangat dianjurkan untuk tetap melakukan kontrol rutin secara berkala sesuai dengan anjuran dokter.