kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja, Berikut Cara Menjaganya
2 Februari 2023
kanker kulit
Kanker Kulit, Jenis dan Faktor Resiko Penyebabnya
14 Februari 2023

Penyakit pada sistem reproduksi dapat menyerang siapa saja baik itu pria ataupun wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, dan juga kanker.

Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Meski begitu, keduanya dirancang untuk adanya pembuahan sel telur oleh sperma yang nantinya akan berlanjut menjadi proses kehamilan.

Seperti sistem lainnya dalam tubuh, sistem reproduksi juga dapat saja mengalami gangguan ataupun penyakit. Karena struktur dan fungsinya yang berbeda, maka penyakit pada sistem reproduksi pada pria dan wanita juga akan berbeda.

Penyakit sistem reproduksi pria

Penyakit pada sistem reproduksi

Pria memiliki sistem reproduksi yang berada diluar dan juga didalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak diluar tubuh diantaranya penis, skrotum (kantong zakar) dan juga testis.

Sedangkan organ reproduksi pria yang terletak dalam tubuh ialah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikuka seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat dan juga kelenjar bulbourethral.

Berikut ini merupakan beberapa penyakit yang dapat saja menyerang sistem reproduksi pada pria, antara lain:

Varikokel

Gangguan penis tidak akibat penyempitan pembuluh darah. Pembesaran pembuluh darah pada batang penis juga bisa menyebabkan masalah reproduksi pria atau varikokel.

Gangguan varikokel mengurangi produksi sperma. Bukan hanya itu, tetapi kualitasnya mungkin kurang baik. Penderita varikokel dapat mengatasinya dengan melakukan operasi untuk menutup atau memindahkan jalur aliran darah.

Balanitis

Balanitis adalah suatu kondisi yaitu kepala penis menjadi meradang dan teriritasi. Gangguan ini menyebabkan pria merasa tidak nyaman, gatal, perih, dan memiliki otot kulup yang kencang. Selain itu, penis dengan gangguan balanitis sering mengeluarkan cairan.

Balanitis dapat berkembang ketika pria tidak membersihkan penisnya setelah buang air besar. Gangguan ini juga bisa terjadi akibat penis yang belum sunat atau terpapar bahan kimia tertentu secara teratur. Gejala balanitis dapat muncul pada penderita diabetes.

Peyronie

Penyakit Peyronie terkait dengan bentuk penis yang tidak normal. Kondisi ini akibat terbentuknya jaringan parut pada penis yang menyebabkan penis bengkok saat berdiri tegak. Gejala lainnya berupa munculnya benjolan pada salah satu sisi batang penis.

Ketika seorang pria mengidap penyakit Peyronie, ia akan mengalami nyeri pada penis saat ejakulasi. Lebih jauh lagi, bentuk penis yang tidak normal ini akan membuat seks menjadi tidak nyaman.

Hidrokokel

Hidrokel adalah suatu kondisi yang mempengaruhi skrotum atau kantung testis. Kondisi ini menyebabkan skrotum terisi cairan sehingga ukurannya membesar. Meski tidak berbahaya, hidrokel menyebabkan ketidaknyamanan pada pria.

Hidrokel lebih sering terjadi pada bayi berusia satu tahun dan akan hilang setelah beberapa saat. Pria dewasa, sebaliknya, dapat mengembangkan hidrokel akibat peradangan skrotum.

Epididimitis

Epididimitis terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yaitu saluran dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini memiliki peran untuk mengangkut serta juga menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.

Eoididimitis ini dapat menyebabkan buah zakar menjadi bengkak dan juga nyeri, air mani bercampur darah, nyeri saat buang air kecil dan juga saat ejakulasi, serta juga gangguan kesuburan.

Orchitis

Infeksi ini salah satu kondisi penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis merupakan adanya peradangan pada testis, yang umumnya akibat adanya infeksi bakteri atau virus. Orchitis sendiri dapat menyerang salah satu testis ataupun keduanya.

Masalah ini juga dapat menyebabkan buah zakar menjadi bengkak dan juga nyeri. Jika tidak segera mengobatinya, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti kemandulan dan juga penurunan produksi hormon testosteron.

Gangguan pada prostat

Prostat ialah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini yang akan memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan juga melindungi sperma.

Gangguan yang terjadi pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat (BPH) atau juga kanker prostat.

Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria umumnya terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testoren yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penuruan libido, gangguan produksi sperma dan juga fungsi organ-organ reproduksi, serta juga infertilitas.

Masalah pada penis

Beberapa penyakit yang dapat saja menyerang organ reproduksi pria ini salah satunya ialah disfungsi ereksi, kelaianan bentuk penis seperti hipospadia atau juga penis bengkok (penyakit peyronie) dan juga kanker penis.

Selain dari penyakit pada sistem reproduksi tersebut, pria ataupun wanita dapat saja terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis dan juga gonorea.

Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan adanya hubungan seksual yang berisiko.

Para pria harus tau bahwa penyakit pada sistem reproduksi dapat menyebabkan terjadinya kemandulan. Oleh karena itu, sebaiknya selalu menjaga kesehtan organ reproduksi.

Caranya dengan melakukan perilaku seks yang aman dan juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter kelamin terdekat Anda.

Jika mengalami keluhan-keluhan pada sistem reproduksi, segera lakukan konsultasi dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan juga penanganan yang tepat.

klinik Pengobatan gonore
Telepon Klinik kelamin Raphal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X
pengumuman perubahan jam opeasional selama bulan puasa
klinik gonore terdekat