penyebab anyang anyangan
Penyebab Anyang-anyangan dan Cara Mengatasinya
2 Agustus 2024
sering buang air kecil
Penyebab Sering Buang Air Kecil atau Poliuria
14 Agustus 2024

Wanita lebih beresiko mengalami masalah anyang-anyangan dibanding pria Itu kenapa wanita harus mengetahui apa saja yang bisa meningkatkan resiko anyang-anyangan.

Anyang-anyangan, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah kondisi yang sering dialami wanita, ditandai dengan sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil. Kondisi ini sangat mengganggu saat sedang beraktivitas sehari-hari.

Lantas, apa yang menyebabkan wanita lebih rentan mengalami anyang-anyangan? Yuk, kita bahas dengan santai dan jelas!

Mengapa Wanita Lebih Rentan?

Wanita harus tau apa saja yang bisa menyebabkan ia lebih beresiko mengalami anyang-anyangan dibandingkan pria.

Bentuk dan panjang uretra

Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh untuk mengeluarkan urine. Panjang uretra wanita itu sekitar 3 sampai 4 cm, untuk pria panjangnya hingga mencapai 20 cm.

Karena uretra wanita lebih pendek, bakteri jadi lebih mudah dan cepat mencapai kandung kemih.

Sehingga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau anyang-anyangan.

Letak uretra

Posisi uretra wanita terletak lebih dekat dengan anus yang berbeda dengan pria. Hal ini memudahkan bakteri dari usus besar, seperti E. coli, untuk berpindah ke uretra lalu menyebabkan infeksi.

Letak uretra lebih dekat dengan anus juga menyebabkan rentan terjadi perpindahan bakteri dari anus ke vagina

Makanya, penting banget untuk membersihkan area kewanitaan dengan benar, yaitu dari depan ke belakang.

Aktivitas seksual

Ternyata aktivitas seksual bisa meningkatkan risiko anyang-anyangan pada wanita. Saat berhubungan seks, bakteri bisa terdorong masuk ke uretra.

Inilah kenapa setelah berhubungan seks, menganjurkan wanita buang air kecil untuk membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk.

Kehamilan

Selama masa kehamilan, membuat rahim menjadi lebih membesar dan bisa menekan kandung kemih juga uretra, mengganggu aliran urine dan mempermudah bakteri untuk berkembang biak.

Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan juga bisa mempengaruhi kekuatan otot uretra, meningkatkan risiko infeksi.

Perubahan hormon

Wanita mengalami perubahan hormon pada siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Hormon estrogen, yang menurun saat masa menopause, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jaringan uretra dan kandung kemih.

Akibat terjadinya penurunan hormon ini bisa membuat jaringan lebih rentan terhadap infeksi.

Juga pada masa menopause dapat menyebabkan dinding uretra menjadi lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi.

Kebersihan dan produk kewanitaan

Wanita sering menggunakan produk kewanitaan seperti pembersih, pewangi, dan pantyliner yang bisa mengganggu keseimbangan alami bakteri baik pada area kewanitaan. Penggunaan produk yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi dan infeksi.

Oleh sebab itu para wanita harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih produk kewanitaan. Carilah produk yang cocok dan tidak menyebabkan efek bagi kesehatan.

Tak hanya itu kami menyarankan wanita untuk selalu menjaga kebersihan miss v untuk menghindari adanya iritasi maupun infeksi yang mungkin terjadi.

Kondisi medis

Beberapa kondisi medis seperti penyakit ginjal, diabetes dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pada wanita.

Diabetes misalnya, bisa menyebabkan urine mengandung lebih banyak gula, yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Efek alat kontrasepsi

Beberapa alat kontrasepsi pun seperti diafragma atau spermisida bisa mengganggu flora normal pada area kewanitaan, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Kamu yang sering mengalami anyang-anyangan dan menggunakan alat kontrasepsi tertentu, mungkin bisa konsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih cocok.

Baca juga: Cara menjaga kesehatan kandung kemih

Pencegahan Anyang-anyangan

Meskipun tidak selalu dapat mencegahnya, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah anyang-anyangan:

  • Bersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah bakteri berpindah dari anus masuk ke vagina.
  • Minum air putih yang cukup untuk membantu mengencerkan urine dan mendorong bakteri keluar dari tubuh.
  • Jangan sering menahan keinginan untuk buang air kecil.
  • Perhatikan gejala awal seperti sering buang air kecil, urine berbau menyengat, atau urine berwarna keruh.
  • Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan ganti secara teratur. Hindari pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit.
  • Sehabis berhubungan seksual, jangan lupa buang air kecil dan membersihkannya.

Pengobatan Anyang-anyangan pada Wanita

Jika kamu mengalami anyang-anyangan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang tepat, biasanya berupa antibiotik.

Kalau gejala anyang-anyangan tidak kunjung hilang setelah beberapa hari, atau malah muncul gejala lain seperti demam, nyeri punggung, atau darah dalam urine, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Infeksi saluran kemih yang tidak segera melakukan pengobatan dengan baik bisa menyebar ke ginjal dan menyebabkan masalah yang lebih serius.

Wanita lebih rentan mengalami anyang-anyangan dari pada pria karena berbagai faktor anatomi, hormonal, dan kebiasaan sehari-hari.

Jadi, itulah beberapa alasan kenapa wanita lebih rentan mengalami anyang-anyangan dari pda pria.
Dengan memahami penyebabnya, kita bisa lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Stay healthy and take care, ladies!

konsultasi dokter online gratis
konsultasi dokter online gratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X
konsultasi dokter
klinik gonore terdekat