Skin tag atau dikenal juga dengan nama medis acrochordon ialah daging yang tumbuh dipermukaan kulit yang berukuran kecil dan hampir menyerupai kutil. Kondisi seperti ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Akan tetapi, jika sudah sangat mengganggu, penangan lebih lanjut secara medis perlu untuk mangatasinya.
Umumnya skin tag ini nampak kecil dan terlihat ringan serta memiliki warna yang sama dengan kulit atau sedikit lebih gelap. Namun, perlu Anda ingat untuk tidak sembarangan mencoba menghilangkan skin tag secara sendirian.
Hal tersebut dapat memicu terjadinya luka yang mungkin bisa menjadi infeksi.
Menyarankan sarankan bagi Anda untuk mengenali terlebih dahulu penyebab munculnya skin tag dan cara yang tepat untuk menghilangkannya.
Daftar Isi
Ukuran skin tag sendiri bisa bermacam-macam, dari beberapa milimeter hingga sekitar 5 cm. Skin tag tumbuh dan terbentuk dari lapisan kulit yang kehilangan kolagen, sehingga menjadi kendur.
Akan tetapi, penyabab munculnya skin tag masih belum jelas pastinya. Adapun untuk daerah yang sering terjadi munculnya skin tag yaitu:
Terjadinya gesekan pada permukaan kulit bisa menjadi salah satu penyebab adanya skin tag. Gesekan antara kulit dengan pakaian, kulit dengan perhiasan atau bisa juga dengan benda lain yang memungkinkan.
Berat badan berlebih ataupun menderita diabetes berpotensi tinggi mengalami skin tag. Skin tag juga dapat muncul karena efek samping peningkatan hormon kehamilan pada ibu hamil.
Selain itu faktor lain juga dapat menyebabkan skin tag seperti faktor genetik atau keturunan juga akibat kondisi medis tertentu seperti sindrom metabolic, dan PCOS (polycystic ovary syndrome).
Walaupun gejalanya tidak begitu terasa namun pada beberapa orang bisa saja merasakan ketidaknyamanan saat skin tag ini teriritasi atau terhimpit oleh pakaian ataiu perhiasan. Berikut ini beberapa gejala akibat skin tag, seperti:
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya skin tag pada wajah. Beberapa faktor yang mungkin menjadi salah satu penyebabnya antara lain:
Terdapat beberapa mitos yang beredar tentang penyebab skin tag. Mari kita bahas untuk mengetahui dan membedakan antara mitos dan fakta tentang skin tag:
Mitos: Makeup menyebabkan skin tag wajah.
Fakta: Makeup tidak secara langsung menyebabkan skin tag wajah, tetapi penggunaan makeup yang tidak bersih atau alergi terhadap bahan dalam makeup dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan memperburuk kondisi yang sudah ada.
Mitos: Menghilangkan skin tag wajah bisa menyebabkan bekas.
Fakta: Jika penghilangan skin tag dengan cara yang tepat oleh profesional medis, risiko bekas yang signifikan biasanya sangat rendah. Tetapi, setiap prosedur penghilangan berpotensi meninggalkan tanda kecil atau perubahan warna kulit yang akan memudar seiring waktu.
Tidak menyarankan untuk kamu menghilangkan skin tag sendirian, dengan cara apapun terutama dengan cara menariknya. Karena cara-cara tersebut dapat menyebabkan timbulnya rasa perih, perdarahan hingga terjadinya infeksi.
Untuk menghilangkannya sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter kulit terdekat untuk mengatasi dan menghilangkan skin tag tersebut.
Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghilangkan skin tag antara lain:
Menjadi salah satu prosedur untuk menghilangkan skin tag oleh dokter. Prosedur bedah minor ini dengan cara menggunting skin tag dengan gunting yang sudah steril ataupun memtong skin tag dengan pisau bedah.
Bedah elektrik (Electrosurgery) merupakan metode pembedahan yang memanfaatkan arus listrik yang berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan panas. Dalam metode ini, skin tag akan dipanaskan menggunakan aliran listrik. Kemudian dokter akan mengangkat skin tag tersebut.
Metode krioterapi ini menggunakan cairan khusus yang mengandung nitrogen untuk membekukan skin tag. Setelah skin tag beku maka dokter akan mengangkat skin tag itu dari kulit kamu.
Dengan menggunakan benang operasi yang bertujuan untuk memutus aliran pembuluh darah pada skin tag. Umumnya dokter tidak perlu melakukan pembiusan apabila skin tag berukuran kecil dan sedikit.
Pembiusan lokal perlu apabila skin tag yang berukuran besar dan dengan jumlah yang banyak.
Risiko yang akan muncul jika kamu melakukan penanganan dengan metode ini ialah timbulkan bekas luka dan perdarahan ringan, namun bekas luka itu akan hilang lama-kelamaan.
Setelah melakukan metode ini kamu tidak membutuhkan waktu untuk pemulihan yang lama sehingga dapat langsung beraktivitas.
Setelah skin selesai mengobati tag, kamu harus memperhatikan perawatan yang tepat pada kulit. Hal ini supaya proses penyembuhan berjalan dengan baik dan cepat. Kamu harus memperhatikan hal-hal berikut ini setelah pengobatan skin tag, seperti:
Baca juga: Akibat dari Penyakit Gonore
Selain beberapa metode pengobatan di atas, kebanyakan orang memilih untuk menghilangkan skin tag dengan pengobatan alami, seperti menggunakan cuka apel, bawang putih ataupun dengan tea tree oil.
Akan tetapi, sampai saat ini pengobatan secara alami belum terbukti efektif dan aman secara ilmiah. Sebelum kamu melakukan penanganan skin tag menggunakan bahan alami, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Kondisi timbulnya skin tag umumnya tidak mengganggu dan tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan penanganan secara khusus. Akan tetapi, jika mulai dirasa mengganggu atau menunjukkan perubahan secara drastis, baik itu pada warna, bentuk, ukuran ataupun jumlahnya, dapat langsung melakukan konsultasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya.