Siapa yang Perlu Skrining Penyakit Menular Seksual

tes penyakit menular seksual
Prosedur dan Tes untuk Penyakit Menular Seksual (PMS)
1 Maret 2024
penyakit kulit lichen planus
Memahami Lichen Planus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
14 Maret 2024

Skrining penyakit menular seksual (PMS) penting untuk dilakukan, terutama jika Anda memiliki kehidupan seksual yang aktif, pernah berhubungan seks tanpa pengaman, atau terlibat dalam aktivitas intim dengan seseorang yang terinfeksi.

Penanganan yang tidak tepat pada penyakit kelamin dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan dan meningkatkan peluang munculnya jenis kanker tertentu. Inilah informasi lengkap yang harus Anda ketahui tentang pemeriksaan penyakit menular seksual.

Apakah Perlu Melakukan Skrining PMS?

skrining infeksi menular seksual sangat diperlukan bagi anda yang beresiko

Pentingnya uji skrining terletak pada kenyataan bahwa penyakit menular seksual seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun. Sebagai akibatnya, seseorang mungkin tidak menyadari bahwa telah terinfeksi hingga kondisi penyakit menjadi lebih parah.

Penyakit menular seksual (PMS) merujuk pada kondisi penyakit yang dapat menular melalui aktivitas seksual, termasuk penetrasi vagina, seks oral, dan seks anal.

Penularan penyakit menular seksual dapat terjadi antara pria dan wanita, antara wanita, atau antara pria.

Biasanya penularan penyakit menular seksual ini sering kali tidak menyadarinya, sehingga mudah menyebar ke orang lain. Bayi yang baru lahir juga memiliki kerentanan tertular PMS ini dari ibu yang menderita penyakit menular seksual.

Oleh sebab itu, mengapa melakukan skrining penyakit menular seksual ini penting untuk melakukannya. Skrining ini perlu pada kelompok orang yang memiliki resiko tinggi terhadap PMS tanpa memandang umur.

Kebanyakan kasus yang Klinik Raphael tangani untuk penyakit menular seksual dengan rentang umut antara 19 sampai 26 tahun. Bahkan beberapa ada yang masih berumur 17 tahun.

Klinik Raphael sering membantu mengatasi masalah infeksi gonore dan kutil kelamin.

Jika Anda termasuk oragng yang beresiko dan butuh bantuan dalam melakukan skrining penyakit menular seksual ini, hubungi Klinik Raphael.

Jenis Skrining dan Siapa Saja yang Harus Melakukannya

skrining penyakit menular seksual di klinik raphael

Semua orang bisa tanpa menyadarinya tertular penyakit menular seksual, terlebih jika ia aktif dalam hubungan seksual. Untuk itu lindungi dengan melakukan hubungan yang sehat sebagai upaya pencegahanya.

Perlu Anda ketahui apa saja pandungan untuk skrining atau tes untuk masing-masing penyakit menular seksual, seperti:

Skrining penyakit gonore dan klamidia

Setidaknya dalam satu tahun Anda harus melakukan skrining atau tes untuk penyakit kelamin gonore dan klamidia.

Terlebih jika Anda termasuk dalam kategori sebagai berikut:

  • Pengidap penyakit HIV
  • Pria yang berhubungan seksual dengan pria (homoseksual)
  • Suka berganti pasangan seksual sehingga beresiko tertular PMS
  • Perempuan dengan umur kurang dari 25 tahun dan sudah aktif hubungan seksual
  • Riwayat melakukan hubungan seksual dengan paksaan (pemerkosaan)

Untuk jenis skrining atau tes penyakit klamidia dan gonore yaitu melalui tes urine dan swab (mengambil sampel cairan dari penis atau vagina).

Skrining penyakit sifilis, hepatitis dan HIV

Pada penyakit menular seksual HIV setidaknya Anda harus melakukan skrining satu kali dalam seumur hidup. Apabila beresiko tinggi dengan penyakit ini maka kami menyarankan melakukan skrining setiap tahun.

Anda bisa melakukan check-up di rumah sakit, penyedia pemeriksaan laboratorium atau klinik kelamin terdekat untuk mendeteksi infeksi ini.

Berikut kategori kelompok orang yang perlu melakukan skrining penyakit menular seksual untuk penyakit sifilis, hepatitis dan HIV seperti:

  • Mempunyai pasangan seksual lebih dari satu
  • Sedang merencanakan hamil atau sedang hamil
  • Orang yang mengonsumsi narkotika jenis suntik
  • Pria yang berhubungan seksual dengan pria (homoseksual)
  • Riwayat melakukan hubungan seksual dengan paksaan (pemerkosaan)

Terdiagnosis positif menderita penyakit kelamin lain sehingga ia juga beresiko terhadap penyakit kelamin lainnya termasuk penyakit kelamin ini

Sifilis bisa dengan jenis skrining swab test (mengambil sampel cairan dari penis atau vagina) dan tes darah. Sedangkan untuk penyakit hepatitis dan HIV memerlukan jenis skrining tes darah.

Skrining penyakit HPV

Infeksi human papillomavirus (HPV) mempunyai banyak jenis, yang mana bisa menyebabkan penyakit kanker serviks, vulva, penis, anus, serta kanker mulut, tenggorokan juga penyakit kutil kelamin.

HPV bisa saja tidak menyebabkan gejala sama sekali dan bisa sembuh jika sistem kekebalan tubuh baik dan sistem pembelahan sel dalam tubuh juga normal.

Mengutip dari laman Mayo Clinic, pria mengidap HPV bisa melakukan pemeriksaan visual atau biopsi kutil kelamin. Sedangkan pada wanita skrining HPV meliputi:

  • Pap test untuk memeriksa sel-sel abnormal pada serviks wanita tiap tiga tahun dengan usia antara 25 sampai 65 tahun.
  • Tes HPV sebagai tindak lanjut dari pap test setiap lima tahun jika hasil tes sebelumnya abnormal. Bagi wanita yang beresiko tinggi tes HPV mungkin lebih sering.

Jika Hasil Skrining PMS Positif, Apa yang Harus Dilakukan?

apakah perlu melakukan tes atau skrining penyakit menular seksual

Setelah Anda melakukan tes atau skrining penyakit menular seksual dengan dokter dan hasilnya positif, maka segera ambil tindakan lanjut.

Untuk pengobatan dari jenis penyakit menular seksual tertentu membutuhkan antibiotik oleh dokter berdasarkan kondisi infeksi.

Pemberian Atibiotik dapat melalui suntikan atau minum yang tidak boleh sembarangan tanpa pemeriksaan langsung dari dokter.

Perlu mewaspadai bahwa untuk penyakit seperti HIV/AIDS dan herpes belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Hanya saja kondisi tersebut dapat dikontrol dengan pengobatan jangka panjang.

Pengobatan jangka panjang ini dengan tujuan untuk mencegah penyebaran infeksi atau virus ke bagian tubuh lain juga ke orang lain.

Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual di Klinik Raphael

pemeriksaan di klinik raphael

Perhatikan setiap perubahan pada tubuh Anda, sekecil apapun itu. Lakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah penyakit menular seksual. Dokter dapat memberikan konsultasi lebih lanjut tentang cara mengurangi risiko penularan penyakit seksual.

Itulah artikel singkat tentang skrining penyakit menular seksual dan siapa saja yang disarankan untuk melakukannya.

konsultasi dokter online gratis
konsultasi dokter online gratis

Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X
konsultasi dokter
klinik gonore terdekat