Anyang-anyangan atau disuria adalah kondisi ketika rasa ingin terus buang air kecil namun urin yang keluar sedikit dan muncul rasa sakit atau nyeri. Kondisi seperti ini seringkali menyerang wanita, meskipun pria juga bisa mengalaminya.
Halo sobat Raphael! Pernah ngerasain gak sih kamu sering bolak-balik buat buang air kecil, tapi saat berada di toilet urin yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali?
Kondisi seperti itu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi apa sih yang menyebabkan anyang-anyangan dan apa yang harus kamu lakukan saat kamu mengalaminya?
Yuk bahas masalah anyang-anyangan ini dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Penyebab masalah anyang-anyangan cukup beragam dan sebenarnya bukanlah suatu penyakit. Namun nyang-anyangan menjadi pertanda atau gejala akibat kondisi tertentu dari gangguan pada sistem kemih.
Jika anyang-anyangan tidak mendapat penanganan dengan benar, maka akan mempengaruhi kesehatan dan memperburuk gejala dari penyakit yang dialami.
Oleh karena itu, kamu harus tau apa saja yang menyebabkan terjadinya kondisi anyang-anyangan. Karena penyebab anyang-anyangan cukup beragam sehingga pengobatannya juga berbeda.
Berikut ini beberpa kondisi yang harus kamu ketahu sebagai penyebab masalah anyang-anyangan, seperti:
Infeksi saluran kemih menjadi penyebab masalah anyang-anyangan yang paling sering. Ini terjadi akibat bakteri Escherichia coli (E. coli) masuk ke uretra lalu naik ke saluran kemih.
Gejala yang muncul akibat infeksi saluran kemih dan terkait dengan anyang-anyangan, seperti:
Gejala akibat infeksi menular seksual seperti nyeri saat BAK mirip dengan infeksi saluran kemih. Oleh karenanya banyak orang yang keliru dalam mendiagnosisnya, sehingga membutuhkan pemeriksaan dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.
Infeksi menular seksual seperti gonore atau kencing bernanah, trikomoniasis, klamidia dan herpes bisa menyebabkan masalah anyang-anyangan. Penularan penyakit menular seksual ini karena hubungan seksual yang sembarangan.
Sayangnya tidak sedikit orang yang kurang memahami tentang IMS seringkali tidak menyadari bahwa ia tertular dari pasangannya.
Aktivitas seksual bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih, terutama pada wanita. Itulah kenapa setelah berhubungan seksual, menyarankan kamu untuk buang air kecil.
Pada pria, masalah infeksi menular seksual sering menjadi penyebab terjadinya peradangan atau bengkak pada kelenjar prostat. Biasanya kelenjar prostat akan perlahan membesar seiring dengan bertambahnya usia.
Saat pembesaran prostat ini terjadi maka dinding kandung kemih ikut menebal, sehingga dapat menekan uretra. Lalau kamu bisa mengalami kesulitan untuk mengosongkan urin pada kandung kemih.
Urin yang berada pada kandung kemih dalam waktu lama bisa menjadi pemicu terjadinya rasa nyeri akibat peradangan dan infeksi pada uretra atau prostatitis.
Batu ginjal bisa menyebabkan kamu mengalami anyang-anyangan yang mengakibatkan terjadinya iritasi, penyumbatan dan infeksi pada saluran kemih.
Endapan keras dalam ginjal dari zat-zat yang terkadung dalam urin seperti kalsium, oksalat dan asam urat bisa menyebabkan sumbatan.
Sumbatan ini menyebabkan terganggunya aliran urin sehingga menambah tekanan pada kandung kemih.
Batu ginjal juga bisa menyebabkan iritasi akibat goresan pada dinding ureter pada saat batu bergetrak melewatinya.
Itulah kenapa kamu merasa ingin buang air kecil namun urin yang keluar hanya sedikit dan muncul rasa nyeri hingga sensasi panas.
Perlu kamu ingat saran ini bersifat umum, jika kamu mengalami masalah anyang-anyangan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala anyang-anyangan, seperti:
Oleh karena itu jangan tunggu lama menghubungi dokter jika kamu mengalami masalah anyang-anyangan. Segera melakukan pemeriksaan jika kamu mengalami kondisi berikut untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Jika gejala anyang-anyangan tidak membaik dengan perawatan mandiri , dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Jenis antibiotik dan durasi pengobatan akan menyesuaikan dengan jenis bakteri penyebab infeksi.